
Bagiku, goresan tentangmu selalu utuh.
Hanya sedikit waktu yang kuperlu untuk mengingatmu.
Sisanya, sebagian besar habis untuk gagal melupakanmu.
Kau tak punya senggang, aku tak miliki waktu luang.
Yang ada cuma hati lapang.
Aku menghabiskan sepanjang hari untuk bersiap melupakanmu sepanjang malam.
Ketika malam tiba, mengapa bukan pelita?
Mengapa pelukmu yang bikin aku menyala?
Masih hangat pelukmu, ketika mulai dingin malamku.
Bila tak bisa mengerti, cobalah tidak mengerti.
Begitulah aku terhadapmu.
Berkawan sunyi, kulawan sepi. Sendiri.
Yang kumau bukan peredam, bukan pula pereda.
Rindu bukanlah soal dendam, tak juga melulu cinta.
Rindu tak mengenal lelah, meski cinta tak pernah istirah.
Aku tidak sedang bermimpi, sejak kau bukanlah imaji.
Sebenarnya bukan kau yang berbahaya, tapi cintaku yang menggila.
Jika kau sudah selesai, aku hanya ingin dibelai.
jika hanya rindu yang bisa menggores hati
ReplyDeletebiarkanlah dia pergi
karna pergimu pengguat hati
hanya rindu yang akan kusimpan dalam hati
sampai ajal menjemput nanti