Untuk kau yang tak pernah terjamah oleh mataku, namun bersemayam dikalbu. Mungkin ini bukan salam yang wajar karena aku tidak pernah tidak mendapat kabar darimu setiap harinya. Sudah satu minggu aku tidak menulis surat buat mu terakhir aku menulis surat tgl 26 Agustus 2014.
Well,bagaimanapun akan selalu ada benak yang selalu tertuju pada satu titik, bukan yang lain. Akan selalu ada lisan yang terus berdoa. Akan selalu ada hati yang iklas memaafkan apapun seperti apapun kesalahan itu. Dan aku yakin jikalau hati kita tersematkan, kau pasti bisa merasakan apa yang ku rasakan di kejauhan.
*titik dua kurung tutup,peluk hangat
No comments:
Post a Comment